RISING POP RISING TOWN [REPORT]


Penulis: Izul Kemana Mencari


ANGIN SEGAR DARI SOLO KITA HADININGRAT

Catatan ini mengatasnamakan dirinya review, what!

RISING POP RISING TOWN, dalam sepengetahuan saya merupakan gigs yg mengkombain beberapa partikel sub urban culture (sorry kalau saya salah dalam menginterprestasikannya). Namun kali ini, tepat tanggal 8 Oktober kemrin, RISING POP RISING TOWN #3  yang selalu menginvasikan gigsnya di D’TREE COFFESHOP, hadir dengan nuansa yang cukup menyajikan music perfomancenya saja. Hal ini terasa hilang suatu kepercayaan kami dalam meraba kebaikan sebuah gigs yang setia dan sabar untuk mengkombain suatu pertunjukkan nan cerdas. Whatever lah, gigs ini masih dapat memikat kalangan muda solo untuk datang juga. Secara kuantiti RISING POP RISING TOWN #3 terselamatkan dengan berbondongnya penyaji yang memiliki fans base loyal. Terbukti dengan hadirnya berbagai warna nan indah untuk di dokumentasikan. Fenomena ini mengingatkan saya pada dekade 2006, dimana saya dan teman-teman PRI  untuk berjuang menyatukan  berbagai genre didalam satu fest, dengan implikasi yang berganjar berupa honorarium audience yang terdeteksi untuk datang meramaikan acara itu.



RISING POP RISING TOWN #3 menampilkan beberpa kolektif atau band untuk berpartisipasi dengan spot  yang dikejar oleh waktu. Rundown acara sebenarnya dimulai tepat pukul 19.00 WIB, dengan beberapa pertimbangan akhirnya open gate pun mulai dibuka tepat pukul 20.00 WIB. Hal yang sangat menarik dimana MC (MC joss tenan lek) memandu dan mempersilahkan para pengunjung untuk masuk kedalam arena mosh pit, dikarenakan kemalu-maluanya pengunjung yang menjadi budaya telat setiap gigs dimulai. Oh gusti maafkan mereka atau kami yang memang belum layak untuk tampil menghibur J.

Performance pertama diisi oleh band yang mengatasnamakan dirinya artist collective, AMONGRAGA. Dimana setiap personil berlatar belakang  profesi berbeda-beda, mungkin hanya gitaris dan basisnya saja yang berprofesi musisi sesungguhnya J. Secara konsep AMONGRAGA adalah perpaduan experimental music dan happening street perfoming art, terkesan menanggalkan beberapa patren dalam bermusik dan bersayonara terhadap unsur singing. Kekuatan human direct diartikan sebagai memanusiakan manusia dalam menginterprestasikan musik dan instrumentnya. Syair ber-rima dan unsur loop menjadi penunjang kesan AMONGRAGA untuk jujur menanggalkan influence musik dari setiap personil. Dalam setlist hari itu, AMONGRAGA menyiapkan amunisi 4 jagoan yang siap disajikan. Lagu pertama dibuka dengan judul Gadis Kemala, sebuah puisi sdr. Dodi Yan Masfa  dari Teater Tobong Sidoharjo yang benar-benar dirusak untuk disajikan secara musikalisasi. Selanjutnya Kata Adalah Senjata merupakan syair satir Sub Comandante yang harus terpaksa juga direngkut  diri dari keindukannya. Materi Konstelasi Dendam dan Rekonstruksi Dialog Antar Jiwa yang menjadi hype sebuah  single AMONGRAGA yang tercetus melalui proses penggarapan murni dari pengalaman personal Duo Rimater (penyebutan yang saya buat untuk menggantikan istilah vocal ditubuh AMONGRAGA). Oh… masih panjang sebuah perjalanan AMONGRAGA untuk bisa mempertahankan eksistensi perkawinan ini dan jujur dalam menyajikan pementasan berikutnya. Gud Jobs!

Berakhirnya AMONGRAGA, telah bersiap pula YEAYEVERYDAY untuk memuaskan birahi pengunjung malam itu. Sungguh ritme dan warna yang indah berbalut cathcynya musik pengantar minum teh di sore hari, luar biasa kawan-kawan kita ini. YEAYEVERYDAY secara kasat mata terlihat sebuah project  alter ego dari atau mungkin hampir seluruhnya personil HOME ALONE minus Abdurrachman Sya'bani Nasution, keliaran mereka terkontrol dengan sajian yang berdendang kuat untuk bersing-along ria, setelah penawaran kelam dari penampilan AMONGRAGA sebelumnya. Sangat disayangkan apabilah band ini hanya sebatas project liar, dari 5 bintang yang ditawarkan, saya menaruh 4 bintang untuk YEAYEVERYDAY malam itu.

Sebuah perubahan dari penjadwalan panitia, dimana CARMENT  terpaksa tidak bisa  pentas malam itu. Dengan tidak mau SUARA HATI dipaksa Pol-polan untuk unjuk gigi yang selanjutnya  tampil  setelah berakhirnya penampilan YEAYEVERYDAY.  SUARA HATI menawarkan musik liar yang membawa pengunjung entah berada di dalam alunan instrument ala MOGWAI dkk. Post Rock, Ambience, soundscape dan turunan lain genre ini. Menawan tapi pasti dan basa basi kini tak lagi menunjang keprihatinan wacana bermusik ala syndrome autism, SUARA HATI merupakan pendongeng  pintar yang mengajak setiap pendosa untuk segera bertobat, musik yang perlu mendapatkan apresiasi. Akhirnya doa kita, jangan sampe genre ini menjadi bagian tamak para industri musik.

Yup, selanjutnya sebuah band yang mungkin tak asing bagi muda-mudi 17-23an, SWEET KILLER. Band yang telah merajai beberapa panggung-panggung dikota lain, hal ini terbukti dengan taring mereka untuk menghajar dan mengangkat kota solo di Ibukota. Ada yang kurang dari penampilan SWEET KILLER, karena line up mereka tidak lengkap dan mengharuskan mereka menggunakan jasa seorang gitaris dari salah satu band bernama POP RADIO, untuk melibas pesta RISING POP RISING TOWN #3 kali ini. Menurut penuturan kawan saya,  SWEET KILLER malam itu tampil joss gandos, mala melebihi perfomancenya SKANDAL, tapi mengapa hal ini membuat SWEET KILLER mati kutu di Kotanya sendiri. Well, tanyakan saja dengan diri kita masing-masing ya! Namun SWEET KILLER tetaplah menjadi yang terbaik untuk warna musik yang mereka tawarkan, terus berkarya kawan…

Tuntasnya SWEET KILLER, dilanjutkan dengan band tamu dari nagari tetangga yang konon masih disebut paseduluran dari kota solo hadinigrat ya, YOGYAKARTA invation and they are SKANDAL! SKANDAL merupakan sebuah proyek musik perselingkuhan dari gabungan beberapa personil band lintas genre yang ada di Yogyakarta. Beranggotakan Sidha (hopeless/metalcore), Mario (serigala malam/hardcore), Bayu (sleepless angel/southern rock), Anom (first time/hardcore), dan Aga (nervous/indie rock). Bisa dikatakan ini adalah proyek alter ego dari mereka diluar konsep musik yang mereka lakukan sebelumnya.

SKANDAL sepakat memainkan musik yang secara garis besar dipengaruhi oleh band-band seperti pavement, weezer dan band-band 90’s lainnya. Nuansa indie rock, alt-ish 90’s mungkin bakal terdengar dominan dari komposisi musik yang nantinya akan dihasilkan. Untuk departemen lirik, SKANDAL mencoba mengangkat tema kehidupan sehari-hari anak muda dengan dinamika dan keragamannya secara lugas. Namun secara permainan, anak solo ga kalah jauh kok, mala malam itu SKANDAL terkesan selaiknya sebuah party zone yang mana mereka adalah resident band untuk acara party tersebut. Ada satu catatan menarik dimana barometer musik solo dan jogja dapat diukur melalui genre yang dikedepankan setiap daerah, mengapa, karena solo lebih memiliki pamor untuk genre yang bervoltace tinggi, kita harus bersyukur dimana nama DOWN FOR LIFE menjadi penggertak lawan main diranah tersebut J, Wallohu alam bisyhowab….



Sebelum acara ini ditutup, performance dari KALIPSO menjadi kunci yang dirunut akan memberikan arti panjang. Hal yang menrik disini adalah kolaborasi heboh antara Rendy Jerk dan MC, yang mereka berdua menyempatkan untuk battle jungklak jungklik. Tapi yang lebih special lagi, dimana vocalist THE LEON LABYRINT dipaksa untuk memuntahkan kata-katanya yang didaulat  sebagai MC Neo Urban ala Blinkset yang dipadu dengan irama music 90’s yang di mix keluar dari piranti turntable. Salute bro!!!!



Sukses untuk para sceneters dan Dean Street Billy’s yang telah sigap dan bertanggungjawab, terlebih sudah meluangkan waktu dan materi untuk berjalannya RISING POP RISING TOWN #3 secara tertib. Kita tunggu kehebohan berikutnya, akhir kata “SOLO TIDAK LAGI BERWACANA ATAU MERIBUTKAN HAL YANG TIDAK PENTING, NAMUN SOLO KINI MENCOBA UNTUK SELANGKAH LEBIH MAJU, MAKA JANGAN KITA GEMBOSKAN KENDARAAN KITA INI TEMAN!”



Nb:                                                                                            

Tulisan ini saya buat tanpa ada maksud dan paksaan dari siapa pun, pelajaran penting yang perlu saya share dan dilanjutkan dalam diskusi harian kita.

Dan maafkan saya apabilah ada kata yang menyinggung, disini saya bersifat jujur nan netral…

0 komentar:

Posting Komentar

 

NEWS © 2012 Design by Yuri Cherish | Sponsored by Zip Rock